Monday, January 27, 2020

Cara Mengakses Internet

CARA-CARA MENGAKSES INTERNET

1. Mengakses Internet secara Instan dengan Telkomnet Instan
    Akses Internet instan artinya pengguna Internet tidak perlu mendaftar ke ISP (Internet Service Provider) dan membayar biaya langganan (abonemen). Biaya akses Internet dibebankan pada pemakaian pulsa telepon dan langsung ditagih melalaui rekening telepon masing-masing. Contoh ISP yang memberikan layanan akses Internet instan adalah telkomnet instan. Berikut ini cara untuk mengakses internet melalui Telkomnet Instan pada Windows Vista.
a. Pastikan modem telah terpasang dengan benar dan kabel saluran telepon telah terhubung pada modem.    Klik tombol Start Menu kemudian klik menu Connect to.
b. Pada kotak dialog Connect to a Network yang muncul, pilih menu Set up a connection or network.
c. Pilih Set up a dial-up connection pada kotak dialog Set up a Connection or Network yang muncul.
d. Pada kotak dialog Set up a dial-up connection, masukan informasi sebagai berikut.
   Dial-up phone number:080989999
User name: telkomnet@instan
   Password: telkom
   Connection name: telkomnet instan. Selanjutnya, klik tombol Connect.
e. Windows Vista akan langsung mencoba melakukan koneksi ke telkomnet instan.
f. Selanjutnya, untuk melakukan koneksi ke telkomnet instan, masuk ke start menu dan klik Connect to seperti pada langkah pertama. Pada kotak dialog yang muncul, pilih koneksi ke telkomnet instan, kemudian klik  Connect.
g. Klik Dial pada kotak dialog Connect telkomnet Instan yang muncul.
h. Windows Vista akan mencoba melakukan koneksi. Jika berhasil akan muncul ikon jaringan (LAN) pada tray yang menandakan koneksi berhasil.
i. Untuk memutuskan koneksi, mask ke Start Menu, kemudian klik Connect To. Plih telkomnet instan pada jendela  Connect to Network, kemudian klik tombol Disconnect.
 
2. Mengakses Internet Melalui Fasilitas GPRS pada Ponsel
    Koneksi internet dapat pula dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas GPRS pada ponsel tertentu. Untuk mengakses Internet melalui ponsel, Anda harus melakukan beberapa pengaturan. Cara termudah adalah melalui layanan OTA (Over The Air). Berikut ini cara pengaturan GPRS untuk beberapa oparator telepon selular.
a. Setting GPRS untuk Operator Seluler Indosat
b. Setting GPRS untuk Operator Seluler Excel
3. Mengakses Internet melalui Hotspot
    Pada saat ini tersedia pula koneksi Internet melalui hotspot. otspot yaitu tempat yang menaearkan akses Internet melalui Wi-Fi. Hotspot bisa terdapat di restoran, bandara, hotel, mall, kampus, atau wilayah perkantoran tertentu.
    Untuk mengakses Internet melalui Wi-Fi, terlebih dahulu Anda aktofkan fitur Wi-Fi yang terdapat pada laptop, PDA, ataupun ponsel. Selanjutnya, perangkat Wi-Fi akan mencari jaringan nirkabel yang bisa diakses. Setelah jaringan ditemukan, Anda tinggal melakukan login supaya teehubung ke jaringan tersebut. Setelahterhubung, kita bisa mengakses Internet melalui web browser.

Website Prodi Sistem Informasi UNIDHA : http://si.unidha.ac.id
Dosen Pengampu PTI , Faradika, M.Kom : http://faradika.id
 
 

Topologi Jaringan Komputer

aringan komputer berfungsi untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih. Dalam implementasinya ada beberapa topologi jaringan yang digunakan.
Topologi jaringan sendiri adalah suatu cara / konsep yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih, berdasarkan  hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, danstation. 

Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi pertama kali yang digunakan adalah topologi bus. setiap topoologi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Berikut Macam-macam Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi BUS
Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan untuk menghubungkan komputer. dalam topologi ini masing-masing komputer aka terhububng ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.
Karakteristik Topologi BUS:
  • Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
  • Sangat sederhana dalam instalasi.
  • Sangat ekonomis dalam biaya.
  • Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
  • Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukanadalah Tconnector pada setiap ethernet card.
  • Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Kelebihan Topologi BUS


  • Tidak memerlukan sumber daya kabel yang banyak 
  • Biayanya juga lebih murah dibanding dengan topologi lainnya
  • tidak terlalu rumit jika kita ingin menambah jangkauan jaringan
  • Sangat sederhana

Kekurangan Topologi BUS
  • Tidak cocok untuk Trafic(lalu lintas) jaringan yang padat.
  • Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
  • Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
  • Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
2. Topologi STAR
Seperti namanya susunan pada topologi STAR sama seperti lambang bintang yang biasa kita buat. topologi ini memiliki node inti/tengah yang disambungkan ke node lainnya.
Karakteristik Topologi Star :
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
  • Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
  • Sangat mudah dikembangka.
  • Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
  • Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Kelebihan Topologi Star :
  • Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung.
  • Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
  • Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan Topologi Star :
  • Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub.Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
  • Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang la
  • Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
  • Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

3. Topologi RING
Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.
Karakteristik Topologi Ring :
  • Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
  • Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
  • Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.
  • Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
  • Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).
Kelebihan Topologi Ring :
  • Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.
  • Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kekurangan Topologi Ring :
  • Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Mendambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
  • Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

4. Topologi MESH
Topologi mesh adalah topologi gabungan dari  topologi Ring dan Star yang sudah saya jelaskan diatas.  Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Karakteristik Topologi Mesh :
  • Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada.
  • Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
  • Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Kelebihan Topologi Mesh :
  • Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
  • Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
  • Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kekurangan Topologi Mesh :
  • Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
  • Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
5. Topologi Tree
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.
 

Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga6. Topologi Extended Star
merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu
 
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, Sedangkan sub node berkomunikasi dengan node pusat. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi. lalu lintas data mengalir dari node ke sub node pusat lalu diteruskan ke node dan kembali lagi. 
  •  Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung. 
Keunggulan:
  • Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
Kelemahan:
  • Tidak dapat Digunakan kabel yang “kelas rendah” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
  •  
  • Website Prodi Sistem Informasi UNIDHA : http://si.unidha.ac.id
    Dosen Pengampu PTI , Faradika, M.Kom : http://faradika.id

Klasifikasi Jaringan Komputer



Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
I.         Berdasarkan geografisnya (cakupan lingkupnya), jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).
1.     Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer (1-10 km). LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2.     Metropolitan Area Network (MAN)
Pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN (10 - 50 kilometer). MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3.     Wide Area Network (WAN)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
II.       Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).
1.     Jaringan Client-Server
Pada dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client). Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.
2.     Jaringan Peer to Peer
Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.
Contohnya : dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
III.     Topologi Jaringan
Topologi adalah struktur dari jaringan atau bagaimana sebuah jaringan di gambarkan, Topologi terbagi 2 yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Agar kita bisa mengkoneksikan setiap komputer dengan komputer yang lain dengan baik maka kita butuh sebuah topologi. Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan.
Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas : readmore
IV.    Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
1.     Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer Client dan Server yang mana komputer client yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.
2.     Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan tertentu.
V.       Berdasarkan media transmisi data
1.     Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.  Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
2.     Jaringan Nirkabel (Wi-Fi)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.  Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan. 

Website Prodi Sistem Informasi UNIDHA : http://si.unidha.ac.id
Dosen Pengampu PTI , Faradika, M.Kom : http://faradika.id

Pengertian dan Contoh Jaringan Komputer

Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya. 

Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992. Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Multiplexing Dalam Telekomunikasi

adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing. Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux.
Tujuan Muliplexing
- meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
Jenis Teknik Multiplexing
Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
a. Time Division Multiplexing (TDM) : - Synchronous TDM
                                                          - Asynchronous TDM
b. Frequency Division Multiplexing (FDM)
c. Code Division Multiplexing (CDM)
d. Wavelength Division Multiplexing (WDM)
e. Optical code Division Multiplexing (ODM)
Time Division Multiplexing (TDM)
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM. Teknik TDM terdiri atas :
Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara skematik pada gambar
Gambar Synchronous TDM
[untitled8.JPG]
Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi dibawah ini
[untitled88.JPG]
Gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line
Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat  sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas
pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.
Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM.
Gambar di bawah ini menyajikan contoh ilustrasi yang sama dengan gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line jika ditransmisikan dengan Asynchronous TDM.
Gambar Frame pada Asysnchronous TDM
[untitled8888.JPG]
Frequency Division Multiplexing (FDM)
Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km. Tingkatan generasi GSM adalah sbb:
First-generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)
Frequency shift keying for signaling
FDMA for spectrum sharing
NMT (Europe), AMPS (US)
 Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)
TDMA/CDMA for spectrum sharing
Circuit switching
GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)
 2.5G: Packet switching extensions
Digital: GSM to GPRS
Analog: AMPS to CDPD
 3G:
High speed, data and Internet services
IMT-2000
[untitled12.JPG]
Gambar Pemakaian Frekwensi pada GSM
FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki. Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu cepat meningkat). Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya. Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.
[untitled78.JPG]
Gambar Frequency Division Multiplexing
Pengalokasian kanal (channel) ke pasangan entitas yang berkomunikasi diilustrasikan pada gambar dibawah ini :
[untitled99.JPG]
Gambar Contoh penerapan FDM dengan 4 pengguna
Code Division Multiplexing (CDM)
Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.

2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.

3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.

4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.

5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya :
- jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
- jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.

Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :

   - kode untuk A : 10111001
   - kode untuk B : 01101110
   - kode untuk C : 11001101

b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :

  - A mengirim bit 1 : 10111001 atau + - + + + - - +
  - B mengirim bit 0 : 10010001 atau + - - + - - - +
  - C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + - - + + - +
  - hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :

   - Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
   - Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
   - Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
   Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.

d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :

   - sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
   - kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
   - jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
  berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.


Wavelength Division Multiplexing (WDM).
Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat  optik (optical fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar. Sejumlah berkas sinar dengan panjang gelombang
berbeda ditransmisikan secara simultan melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode optical fiber).


Gambar Wavelength Division Multiplexing
 [untitled9999.JPG]
Optical code Division Multiplexing.
Prinsip yang digunakan pada ODM serupa dengan CDM, hanya dalam hal ini yang dikode adalah berupa sinyal analog (sinar) dengan pola tertentu. Sejumlah berkas sinar dengan pola sinyal berbeda ditransmisikan melalui serat optik dengan menggunakan prinsip TDM (berupa temporal-spectral signal structure). Di sisi penerima setiap berkas sinar tersebut akan diinterpretasi untuk setiap pasangan pengguna untuk memperoleh kembali data yang dikode tersebut dengan cara mengenali terlebih dahulu pola sinyal yang digunakan.

Website Prodi Sistem Informasi UNIDHA : http://si.unidha.ac.id
Dosen Pengampu PTI , Faradika, M.Kom : http://faradika.id

Laju Data Di Dalam Sistim Informasi

Pengertian Data
Menurut Oz(2009:9) data merupakan fakta tentang orang, kejadian-kejadian serta subjek lainnya yang dimanipulasi dan diproses untuk menghasilkan informasi. Menurut O’Brien dan Marakas(2011:34) data merupakan fakta-fakta mentah, observasi mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Pendapat Stairs dan Reynolds(2010:5) data merupakan fakta-fakta mentah, seperti nomor induk karyawan, total jam kerja dalam seminggu, bagian penomoran inventori ataupun sales order. Menurut Shelly dan Rosenblatt(2012:7)  data adalah fakta yang menjadi material dasar sebuah sistem, sedangkan menurut Laudon dan Laudon(2012:15) data merupakan aliran fakta-fakta mentah yang mewakili peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum di atur dan disusun kedalam bentuk yang dipahami dan dapat digunakan. Menurut Valacich dan Schneider(2012:22) Data merupakan material mentah, informasi yang belum terformat, seperti kata dan angka-angka. 

Pengertian Informasi
Menurut Shelly dan Rosenblatt(2012:7)  informasi adalah data yang telah di transformasi menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai. Menurut Becerra-Fernandez dan Sabherwal(2010:18) informasi adalah subset data yang memiliki konteks, relevansi, dan tujuan sedangkan Laudon dan Laudon(2012:15) berpendapat bahwa informasi merupakan data yang telah diubah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia. Informasi merupakan fakta atau kesimpulan yang memiliki arti dalam konteks, Oz(2009:19).Menurut Stairs dan Reynolds(2010:5) Informasi adalah kumpulan fakta terorganisir sehingga memiliki nilai tambahan di luar nilai fakta individual. Informasi merupakan data yang telah dikonversi kedalam konteks yang bermakna dan berguna kepada pengguna akhir tertentu (O’Brien dan Marakas, 2011:34). Menurut Valacich dan Schneider(2012:22, 510) informasi merupakan data yang telah diformat dan / atau terorganisir dengan berbagai cara sehingga menjadi berguna bagi orang yang menggunakan. Agar informasi bermanfaat bagi pengguna untuk pengambilan keputusan, informasi memiliki karakteristik tertentu seperti tabel dibawah, Stairs dan Reynolds(2010:7):
Pengertian Sistem
Menurut Shelly dan Rosenblatt(2012:7) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan tujuan tertentu. Menurut Satzinger, Jackson dan Burd(2010:6) sebuah sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai hasil tertentu sedangkan menurut Valacich, George dan Hover(2012:6) sistem merupakan seperangkat komponen atau prosedur bisnis yang saling terkait yang digunakan dalam satu unit bisnis dan bekerja sama untuk tujuan tertentu. Menurut Stairs dan Reynolds(2010:6) sistem merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan suatu tujuan. Menurut O’Brien dan Marakas(2011:26) sistem merupakan komponen yang saling berinteraksi dengan batasan yang sudah ditetapkan, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang objektif dengan menerima input dan menghaslkan output dalam proses transformasi yang terorganisir. Menurut Oz(2009:11) sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, atau beberapa tujuan, dengan menerima masukan, pengolahan, dan menghasilkan output secara terorganisir.Menurut Valacich, et al(2012:6), suatu sistem memiliki sembilan karakteristik, tujuh di antaranya terlihat pada Gambar dibawah. Pada gambar dapat dilihat interaksi sistem dengan lingkungannya yang memiliki pembatas untuk memisahkan sistem dari lingkungan luar sistem. Sistem mengambil input dari luar, memprosesnya, dan mengirimkan output yang dihasilkan kembali ke lingkungannya.

Gambar....
Karakteristik Sistem
Berikut ini penjelasan dari karakteristik pembentuk sistem pada gambar diatas.
a.    Component (komponen)
Merupakan elemen-elemen sistem disebut juga dengan subsistem yang merupakan bagian terkecil yang membentuk sebuah sistem.
b.    Interrelated (saling berhubungan)
Ketergantungan dari salah satu bagian dari sistem pada satu atau lebih bagian sistem lainnya
c.    Boundary (batas)
Merupakan garis yang menandai bagian dalam dan bagian luar sebuah sistem dalam lingkungannya.
d.    Purpose (tujuan)
Tujuan keseluruhan atau fungsi dari suatu system.
e.    Environment (lingkungan)
Segala sesuatu yang berada di luar sistem yang berinteraksi dengan sistem.
f.      Interface (antar muka)
Penghubung sistem dalam berinteraksi dengan  subsistem di lingkungannya.
g.    Constraint (batasan)
Sebuah batasan tentang apa yang ingin dicapai sebuah sistem.
Pengertian Sistem Informasi
Menurut Laudon dan Laudon(2012:15) Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kontrol dalam sebuah organisasi. Shelly dan Rosenblatt(2012:7) berpendapat bahwa Sistem informasi adalah kombinasi teknologi informasi, orang(people) dan data untuk mendukung kebutuhan bisnis. Menurut Oz(2009:13) Sistem Informasi terdiri dari semua komponen yang bekerja sama untuk memproses data dan  menghasilkan informasi. Sistem Informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, mengubah, menyimpan dan menyebarkan  data dan informasi serta menyediakan mekanisme umpan balik untuk memenuhi tujuan (Stairs dan Reynolds, 2010:4). Menurut O’Brien dan Marakas(2011:4) Sistem Informasi merupakan kombinasi secara terorganisir atas apa saja dari orang/pengguna, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya, aturan dan prosedur yang menyimpan, menerima, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.  Menurut Valacich, George dan Hover(2012:20), Sistem informasi adalah kombinasi hardware, software, dan jaringan telekomunikasi yang dibangun orang dan digunakan untuk mengumpulkan, membuat, dan mendistribusikan data yang berguna  dalam pengaturan organisasi. Menurut Satzinger, et al(2010:6), sistem informasi merupakan kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi sebagai output yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Shelly dan Rosenblatt(2012:8) sebuah sistem informasi memiliki lima komponen kunci utama yaitu terdiri dari hardware, Software, data, process dan people.
a.  Hardware (perangkat keras) merupakan segala sesuatu yang berada pada lapisan fisik sebuah sistem informasi.
b.  Software(perangkat lunak) merupakan program-program yang mengontrol hardware untuk menghasilkan tujuan atau informasi yang dibutuhkan.
c. Data merupakan material dasar sistem informasi yang ditransformasi menjadi bentuk informasi yang berguna bagi pemakai.
d. Process merupakan tugas dan fungsi bisnis yang dilaksanakan oleh user, manager, staff IT untuk menghasilkan tujuan secara lebih spesifik.
e.  People  merupakan pengguna, baik dari dalam dan luar sebuah perusahaan yang berinteraksi langsung dengan sistem informasi.

Aktifitas dasar dari Sistem  Informasi menurut  Laudon  dan Laudon(2012:16) adalah  sebagai  berikut  :
a.    Input
Melibatkan penangkapan atau  pengumpulan data mentah  dari dalam organisasi atau  dari  lingkungan ekstemal untuk  pengolahan dalam  suatu  sistem informasi.
b.    Process
Melibatkan proses mengkonversi input mentah  ke bentuk yang lebih bermakna.
c.    Output
Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan  menggunakannya atau  kepada aktivitas yang akan  digunakan.
d.    Feedback
Output   yang   dikembalikan  ke   anggota  organisasi  yang   sesuai  untuk kemudian membantu mengevaluasi atau mengoreksi tahap Input.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Studi tentang sistem informasi manajemen (MIS) menggabungkan karya ilmu komputer, ilmu manajemen, dan riset operasi dengan orientasi praktis terhadap pengembangan solusi sistem untuk masalah dunia nyata dan mengelola sumberdaya teknologi informasi. Hal ini juga terkait dengan perilaku isu seputar pengembangan, penggunaan, dan dampak dari sistem informasi, yang biasanya dibahas dalam bidang sosiologi, ekonomi, dan psikologi.(Laudon dan Laudon, 2012:29). Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan yang terorganisir dari orang, prosedur, software, database dan perangkat dengan tujuan menghasilkan informasi untuk para manager dan pengambil keputusan(Stairs dan Reynolds, 2010:22). Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pendukung manajemen yang menghasilkan laporan, tampilan dan respon yang telah di spesifikasi secara periodik, khusus berdasarkan atas permintaan atau dengan basis pelaporan yang wajib (O’Brien dan Marakas, 2011:15). Menurut Valacich dan Schneider (2012:30,513), Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem informasi yang dirancang untuk mendukung pengelolaan fungsi organisasi pada manajerial tingkat organisasi. Dalam bidang keilmuan, Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang studi yang meliputi pengembangan, penggunaan, pengelolaan, dan studi sistem informasi berbasis komputer dalam organisasi.

itu dia beberapa pengertian Pengertian Data, Informasi, Sistem, Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen yang di kutip dari pendapat ahli :D. Cara pengutipan sebaiknya sesuaikan dengan panduan penulisan karya ilmiah anda dan jangan lupa tambahkan pendapat/ simpulan anda pada setiap pengertian tersebut. OK, selamat menulis ria dan semoga bermanfaat.
 

Jenis Jenis Bahasa Isyarat

Pentingnya Komunikasi
Komunikasi antara manusia adalah suatu hal yang sangat penting bagi aktivitas kehidupan sehari-hari. Ada beberapa jenis komunikasi yaitu komunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat. Komunikasi secara isyarat biasanya digunakan oleh penyandang tunarungu dan tunawicara. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) adalah salah satu komunikasi bahasa isyarat yang dimiliki oleh negara Indonesia. SIBI dibangun dengan mengadopsi dari bahasa isyarat American Sign Language (ASL) yang dimiliki oleh negara Amerika. Proses komunikasi antara penyandang tunarungu dan tunawicara dapat dipahami antar sesama dengan baik karena mereka sudah terbiasa sehari-harinya menggunakan bahasa isyarat. Namun untuk orang normal akan kesulitan untuk memahami bahasa isyarat yang disampaikan oleh penyandang tunarungu dan tunawicara karena ada perbedaan metode komunikasi, begitu juga sebaliknya, penyandang tunarungu dan tunawicara akan kesulitan memahami bahasa yang disampaikan oleh orang normal. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menerjemahkan perbedaan metode komunikasi antara komunikasi bahasa isyarat dengan komunikasi bahasa normal. Untuk menangani masalah tersebut maka dibangun sebuah sistem pengenalan bahasa isyarat.  
Bahasa isyarat di Indonesia ada dua, yaitu Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). SIBI diciptakan dengan beberapa alasan, di antaranya untuk merepresentasikan Bahasa Indonesia pada tangan, untuk mengajarkan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan karena mudah dipelajari oleh orang yang sudah bisa berbahasa Indonesia. SIBI dibuat pemerintah tanpa melibatkan penyandang tunarungu maupun tunawicara dan dasar pembuatannya mengacu pada bahasa Indonesia lisan. SIBI dibuat hanya dengan mengubah bahasa Indonesia lisan menjadi bahasa isyarat namun kosa kata isyaratnya banyak diambil dari bahasa isyarat Amerika. Tata bahasa yang digunakan dalam bahasa isyarat mengikuti bahasa Indonesia yang mengandalkan urutan kalimat dan satu isyarat untuk kata-kata  berhomonim. SIBI telah memiliki kamus yang diterbitkan oleh pemerintah dan disebarluaskan melalui sekolah-sekolah khususnya SLB/B untuk Tuli di Indonesia sejak tahun 2001. Keberadaan SIBI begitu populer di sekolah-sekolah SLB/B di Indonesia. “Pihak sekolah dan juga para guru menggunakan SIBI sebagai bahasa pengantar materi pembelajaran pada siswa Tuli”. (Winarsih, 2007). 
Sistem Isyarat Bahasa Indonesia
Penggunaan SIBI tidak sepenuhnya diterima dan digunakan oleh Tuli. Seringkali Tuli mengalami kesulitan dalam menggunakan SIBI untuk komunikasi seharihari. Hal ini karena penerapan kosakata yang tidak sesuai dengan aspirasi dan nurani Tuli, terlebih penerapan bahasa yang terlalu baku dengan tata bahasa kalimat bahasa Indonesia yang membuat kesulitan Tuli untuk berkomunikasi. Kemudian dalam SIBI ditemukan banyak pengaruh alami, budaya, dan isyarat Tuli dari luar negeri yang sulit dimengerti sehingga SIBI sulit dipergunakan oleh Tuli untuk berkomunikasi. SIBI hanya dapat digunakan sebagai bahasa isyarat di sekolah dan tidak dapat dipergunakan sebagai bahasa isyarat komunikasi seharihari Tuli dalam berkomunikasi.  
Tuli yang mengalami kesulitan menggunakan SIBI banyak memilih menggunakan BISINDO sebagai bahasa interaksi mereka. Alasannya, Bisindo merupakan bahasa isyarat alami budaya asli Indonesia yang dengan mudah dapat digunakan dalam pergaulan isyarat Tuli sehari-hari. BISINDO merupakan bahasa isyarat yang dipelajari secara alami oleh Tuli sehingga BISINDO seperti halnya bahasa daerah dan memiliki keunikan di tiap daerah. Kecepatan dan kepraktisannya membuat Tuli lebih mudah memahami meski tidak mengikuti aturan bahasa Indonesia sebagaimana yang digunakan SIBI. 
Identitas Seseorang
Bahasa isyarat mampu menunjukkan identitas seorang Tuli. Saat Tuli berada di tengah-tengah masyarakat, bahasa isyaratlah yang menjadi penanda keberadaan Tuli untuk mudah dikenali. Selain itu, keberadaan bahasa merupakan bagian dari budaya seseorang tak hanya untuk Tuli tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya. Bahasa isyarat pun demikian, keberadaannya tak bisa terlepas dari hasil budaya Tuli. Bahasa isyarat merupakan ciri khas dan hasil interaksi alami yang terjadi antara Tuli dan lingkungannya. Penolakan SIBI yang berasal dari Tuli dan dukungan terhadap BISINDO dilatarbelakangi keterwakilan bahasa isyarat akan budaya Tuli. Kemunculan SIBI yang mengadopsi bahasa isyarat Amerika dinaggap oleh banyak Tuli tidak mewakili budaya Tuli Indonesia. 
Bahasa Isyarat Indonesia
Berbeda dengan SIBI, BISINDO yang belakangan ini mulai diperjuangkan oleh Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN). BISINDO dianggap lebih mewakili budaya Tuli Indonesia karena mampu merepresentasikan budaya Tuli Indonesia. Isyarat BISINDO muncul secara alami dari interaksi Tuli dengan lingkungannya sejak kecil. BISINDO memiliki keunikan seperti halnya bahasa daerah. Isyarat pada BISINDO juga dipengaruhi oleh interaksi nilai-nilai dari tiap daerah. Hal ini pula yang menjadikan BISINDO memiliki keberagaman isyarat di tiap daerah yang berbeda. 
Namun bagaimana dengan anak tuli yang dijejali SIBI oleh pemerintah? Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan anak tuli dan mampu diakses dengan mudah bagi mereka? Anak tuli belum pernah mengenal bahasa Indonesia karena mereka tidak mendengar. Proses menghubungkan SIBI dan bahasa Indonesia tidak berjalan karena anak-anak tuli belum tahu tata Bahasa Indonesia. Di sinilah SIBI gagal sebagai sistem untuk merepresentasikan bahasa Indonesia yang belum diketahui. 
Penerjemahan SIBI berupa kalimat lengkap dengan awalan dan akhiran. Contohnya kata perjalanan, dalam SIBI akan diterjemahkan menjadi per-jalan-an. Satu kata dengan 3 gerakan. Namun saat dihubungkan menjadi kalimat “mobil itu sedang dalam perjalanan ke sini”, kata “perjalanan” ini tetap dengan gerakan dua jari yang mengisyaratkan orang berjalan. Sehingga banyak tuli menangkap bahwa mobil berjalan seperti orang berjalan, bukan dengan menggunakan roda. Sedangkan dalam BISINDO, berjalannya mobil hanya dengan satu kata disertai ekspresi untuk menunjukkan kejadian yang sedang berlangsung. 
Contoh kata lainnya adalah “pengangguran”. SIBI menggunakan tiga gerakan yang mengeja peng-anggur-anDisini terdapat kata anggur yang diisyarat layaknya buah anggur. Padahal tidak ada hubungan kata anggur dan pengangguran, karena anggur adalah nama buah sedangkan pengangguran berarti tidak punya pekerjaan. Sedangkan dalam BISINDO, pengangguran diisyaratkan dengan mengepalkan satu tangan dan mengetuknya ke bagian bawah pipi sebanyak dua kali yang berarti tidak memiliki kegiatan yang dilakukan atau tidak memiliki pekerjaan. 

Kontradiksi
Guru di Sekolah Luar Biasa di Indonesia masih banyak yang mengajar dengan menggunakan SIBI dan oral atau bahasa bibir kepada siswa tuli. Dalam dunia akademis, BISINDO belum dipercaya mampu menjadi bahasa pengantar yang efektif. Sayangnya dampak penggunaan SIBI kepada siswa tuli membuktikan bahwa mereka tidak memahami informasi yang disampaikan gurunya secara maksimal. Tidak sedikit pula yang menjadi salah paham dengan informasinya yang disampaikan. 
Inilah yang amat disayangkan. Dengan menggunakan SIBI, siswa tuli tidak bisa mengakses informasi secara maksimal. Banyak pengetahuan yang tidak dapat dipahami oleh siswa tuli di sekolah. Pemerintah dan masyarakat umum belum banyak yang menyadari hak tuli dalam berkomunikasi. Padahal sudah dijamin pada Pasal 24 ayat 3 Konvensi Hak Penyandang Disabilitas Perserikatan Bangsa Bangsa bahwa Negara-Negara pihak harus mengambil langkah-langkah yang layak, termasuk memfasilitasi pembelajaran bahasa isyarat dan pemajuan identitas lingiustik masyarakat tuli. 
Melalui bahasa isyarat, anak tuli mampu mengembangkan pikirannya dan belajar berbagai hal, termasuk belajar bahasa lisan. Tanpa dibekali bahasa isyarat yang memadai, mereka akan mengalami masalah dalam mengembangkan pikirannya sehingga mereka mengalami berbagai masalah.


Website Prodi Sistem Informasi UNIDHA : http://si.unidha.ac.id
Dosen Pengampu PTI , Faradika, M.Kom : http://faradika.id